Kamis, 26 Agustus 2010

SPMA PANCA MARGA



Sekolah Pertanian yang Butuh Uluran Tangan
Bentuk bangunan SPMA Panca Marga Bolaaang Mongondow

Umurnya sudah cukup tua, sejak tahun 1980-an berdirinya namun dari pisiknya hanya begitu-begitu saja. Itulah Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Panca Marga, sebuah sekolah yang mengkhususkan diri untuk mempelajari pertanian. Posisi sekolah ini memang agak susah. Selain karena dikelola oleh Yayasan Panca Marga yang tergolong sebagai yayasan veteran yang hanya terdorong oleh semangat pengabdian sehingga memang agak susah dari segi permodalan, sekolah ini juga dibawah naungan Dinas Pertanian yang tak memplotkan anggaran untuk pengembangan sekolah ini. Agak memiriskan. Di saat pemerintah sedang punya niat baik terhadap dunia pendidikan, berbagai bantuan untuk sekolah-sekolah meluncur seperti hujan, SPMA Panca Marga hanya dapat menjadi penonton walau dia sekolah juga.
Namun SPMA Panca Marga tak pernah memutuskan berhenti. Walau anggaran terbatas dan siswa terkadang sangat sedikit karena sedikit sekali promosi sehingga banyak masyarakat yang belum tahu keberadaan sekolah yang bersampingan dengan kantor BIPP Mongkonai ini, namun SPMA Panca Marga tetap berjalan.
“Walau tertatih namun kita berusaha agar tetap eksis,” kata sekretaris Yayasan Panca Marga, Wiryono Manoppo AMTS.
Hebatnya, sekolah ini pernah berada ditangan para petinggi di Dinas Pertanian. Kadis Perikanan, Ir Djakia Mokodongan, pernah menjadi Kepala Sekolah pada tahun 1980-an sampai awal 1994. Kemudian mantan Kadis Pertanian, almarhum Ir Agus Suprianto. Thandi M. Palakum yang pernah menjadi Kacab Diknas di Bolmut juga pernah mengepalai. Dan banyak lagi tokoh birokrat lain. Namun keberadaan mereka seolah tak berdampak pada sekolah.
“Saat ini kita benar-benar hanya berharap dari siswa. Operasional hanya dari SPP yang enam puluh ribu perbulannya persiswa,” ujar Wiryono lagi.
Wiryono Manoppo, AMTS
Karena tergantung pada sisiwa maka pihak Yayasan dan sekolah berusaha meningkatkan kuantitas siswa.
“Dengan keterbatasan yang ada, kita berusaha menyadarkan masyarakat di desa-desa bahwa belajar pertanian sangat penting untuk daerah kita ke depan. Dan Alhamdulillah banyak juga orang tua maupun anaknya yang sepemikiran dengan kami sehingga setiap tahun jumlah siswa terus bertambah,” lanjutnya.
Karena siswa terus bertambah, saat ini SPMA Panca Marga berusaha menambah gedung baru. Namun pada tabloid naton, Wiryono mengatakan bahwa kesiapan untuk pembangunan gedung belum penuh.
“Kami berusaha sesuai kemampuan kami, sisanya kami serahkan pada Tuhan, semoga Dia mengetuk hati yang lainnya,” tutup Wiryono (Anuar Syukur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar