Minggu, 22 Agustus 2010

Walikota Serukan Mencontoh Kepemimpinan Islam




Kepemimpinan Islam yang mewujud dalam sholat berjama’ah mendapat perhatian Walikota Kotamobagu, Drs Hi Djelantik Mokodompit saat berkunjung di masjid Darusallam Motoboi Kecil dalam rangka trawi keliling Pemkot Kota Kotamobagu.
“Saat sholat, ketika Imam salah maka kita punya mekanisme yang jelas yaitu makmum mengingatkan dengan mengatakan ‘Subhanallah’, tak bisa dengan mengatakan kata lainnya, apalagi membuat keributan,” kata politisi yang biasa dipanggil Papa Razki ini.
Uyo’, demikian beliau biasa disebut, juga mengatakan system pergantian Imam jika Imam berhalangan saat sedang memimpin jama’ah. Imam akan menunjukan tanda dengan tangannya agar ada makmum yang menggantikan posisinya.
“Sistem kepemimpinan dalam Islam saat sholat ini demikian teratur sehingga dapat kita contoh dalam kepemimpinan dalam masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Walikota pilihan rakyat pertama ini mengkritik upaya mengendap-ngendap kemudian menjatuhkan. “Na’ai bi’ umapa-apa’ bo momilot, itu tidak baik,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga meminta agar masyarakat tidak mudah termakan isu. “Sebagai walikota pilihan rakyat, saya akan berusaha bekerja keras untuk memenuhi harapan rakyat. Jika ada yang belum terpenuhi, saya mohon maaf namun saya akan terus berusaha. Mohon doanya. Dan mari kita menjaga kebersamaan untuk mewujudkan Kotamobagu yang lebih baik ke depan,” ajaknya.
Seruan Walikota ini sangat tepat. Tak hanya karena disampaikan pada bulan yang mulia ini tapi juga penting untuk menggali nilai-nilai religi dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian masing-masing orang.
“Skarang ini orang-orang tak lagi mempedulikan nilai-nilai yang ada pada adat, budaya dan agama. Karena itu sangat bagus apa yang disampaikan Pak Walikota agar kita tak hanya menggali nilai-nilai tersebut tapi juga menerapkan dalam kehidupan kita masing-masing seperti Pak Wali yang telah bicara dalam konteks dirinya sendiri sebagai pemimpin sekaligus politisi,” kata generasi muda Motoboi Kecil, Komarudin Makalalag.
Dalam pantauan tabloid naton, harapan masyarakat agar para pemimpin dan politisi mencontoh pada nilai-nilai agama, adat dan tradisi sangat besar. Menurut mereka, nilai-nilai ini menjadi solusi saat krisis kepemipinan saat ini yang membuahkan disharmoni antar pemimpin maupun politisi.
“Apa yang disampaikan Pak Wali ditelaah oleh kita semua, terutama para pemimpin dan politisi sehingga perpecahan dan saling pertentangan antar mereka tidak terjadi seperti saat ini. Bagaimanapun perpecahan dan pertentangan antar pemimpin dan politisi akan tetap berdampak buruk pada kami sebagai rakyat,” Efendi Paputungan menambahkan.
Dalam trawih keliling ini, unsure Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah), Kepala Cabang BRI Kotamobagu, Kepala Cabang Bank Sulut, SKPD dan Ketua MUI Kotamobagu menyertai Walikota.
Setelah trawih, rombongan Walikota diundang khusus oleh tokoh masyarakat Motoboi Kecil, Hi Nus Daun yang biasa dipanggil Laki Ici. (Anuar Syukur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar